sejarah kota pontianak
Pontianak didirikan pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Pendirian tersebut ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami' (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Sampai saat ini setiap tanggal 23 Oktober semua warga Kota Pontianak merayakan hari jadi Kota Pontianak dengan menggunakan baju adat yang bernama Baju Telok Belanga (untuk Laki-laki) dan Baju Kurung (untuk Perempuan) dan juga biasanya setiap hari jadi Kota Pontianak di sekolah-sekolah mengadakan lomba fashion show Bujang (sebutan untuk laki-laki) Dare (sebutan untuk perempuan). Tidak lupa juga biasanya di setiap gedung memasang Pohon Manggar.
Pontianak adalah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini di kenal sebagai kota Khatulistiwa karena dilintasi oleh garis katulistiwa, tepatnya di sebelah utara kata pontianak, tepatnya Siantan. Nama Pontianak yang berasal dari bahasa Melayu yang beraini dipercaya ada kaitannya dengan kisah Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu kuntilanak ketika dia menyusuri Sungai Kapuas. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh di dekat persimpang Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kini dikenal dengan nama Kampung Beting. Tradisi menembakan meriam masih sering dilakukan, terlebih pada saat Bulan Suci Ramadhan, Hari jadi kota Pontianak, maupun saat perayaan pergantian tahun.
Pontianak adalah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini di kenal sebagai kota Khatulistiwa karena dilintasi oleh garis katulistiwa, tepatnya di sebelah utara kata pontianak, tepatnya Siantan. Nama Pontianak yang berasal dari bahasa Melayu yang beraini dipercaya ada kaitannya dengan kisah Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu kuntilanak ketika dia menyusuri Sungai Kapuas. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh di dekat persimpang Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kini dikenal dengan nama Kampung Beting. Tradisi menembakan meriam masih sering dilakukan, terlebih pada saat Bulan Suci Ramadhan, Hari jadi kota Pontianak, maupun saat perayaan pergantian tahun.
kuliner khas kota pontianak
Tidak hanya budayanya, kota Pontianak juga memiliki beberapa makanan khas juga lhoo.
1. Pengkang
Pengkang adalah salah satu makanan ciri khas Kota Pontinak. Makanan ini biasanya di temukan di daerah dekat pantai karena memang saus dari pengkang ini terbuat dari bahan laut, yaitu kepah. Pengkang itu rasanya tidak jauh dari lemper gurih dan sedikit berminyak.mungkin karena bahan dan proses membuatnya kurang lebih sama. Pertama beras ketan dimasak dengan santan setelah itu dibungkus daun pisang, diisi ebi lalu dijepit sebilah bambu dan di bakar diatas bara tempurung kelapa. Asap dari tempurung, daun pisang yang terbakar dan rasa udang kering itu lah yang sedikit membedakannya dari lemper ayam.
Pengkang biasanya disajikan sengan sambal kepah.sambal dengan bahan utama sejenis kerang yang banyak hidup dihutan mangrove dekat pantai. Perpaduan antara pedas dan manisnya sangat seimbang. Paduan gurihnya ketan pengkang dengan legitnya pedas sambal kepah menjadikan makanan ini wajib hukumnya untuk dicoba bila berkunjung di Pontianak.
Pengkang adalah salah satu makanan ciri khas Kota Pontinak. Makanan ini biasanya di temukan di daerah dekat pantai karena memang saus dari pengkang ini terbuat dari bahan laut, yaitu kepah. Pengkang itu rasanya tidak jauh dari lemper gurih dan sedikit berminyak.mungkin karena bahan dan proses membuatnya kurang lebih sama. Pertama beras ketan dimasak dengan santan setelah itu dibungkus daun pisang, diisi ebi lalu dijepit sebilah bambu dan di bakar diatas bara tempurung kelapa. Asap dari tempurung, daun pisang yang terbakar dan rasa udang kering itu lah yang sedikit membedakannya dari lemper ayam.
Pengkang biasanya disajikan sengan sambal kepah.sambal dengan bahan utama sejenis kerang yang banyak hidup dihutan mangrove dekat pantai. Perpaduan antara pedas dan manisnya sangat seimbang. Paduan gurihnya ketan pengkang dengan legitnya pedas sambal kepah menjadikan makanan ini wajib hukumnya untuk dicoba bila berkunjung di Pontianak.
2. Bubur Pedas
Bubur pedas adalah salah satu makanan khas kota Pontianak yang tergolong sehat. Menurut sejarah makanan ini tercipta karena dahulu kala ada seorang raja yang memiliki banyak pengawal dan pembantu tiba-tiba saja kehilangan nafsu makan. para pengawal dan pembantunya pun khawatir akan keadaan sang raja. kemudian, salah seorang pembantu raja berinisiatif untuk membuatkan makanan untuk dijadikan obat. tak disangka, sang Raja sangat menikmati hidangan yang di buat oleh pembantunya. Hingga saat ini hidangan yang sering di sajikan saat bulan Ramadhan masih tetap di gemari oleh warga Pontianak.
Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng dan kaya akan rempah serta sayuran, tidak heran jika bubur ini dinilai penuh gizi. Sayuran seperti kangkung, pakis, daun kesum menjadi campuran yang menyehatkan. Biasanya ikan teri dan kacang goreng menjadi bahan pelengkap hidangan ini.
Bubur pedas adalah salah satu makanan khas kota Pontianak yang tergolong sehat. Menurut sejarah makanan ini tercipta karena dahulu kala ada seorang raja yang memiliki banyak pengawal dan pembantu tiba-tiba saja kehilangan nafsu makan. para pengawal dan pembantunya pun khawatir akan keadaan sang raja. kemudian, salah seorang pembantu raja berinisiatif untuk membuatkan makanan untuk dijadikan obat. tak disangka, sang Raja sangat menikmati hidangan yang di buat oleh pembantunya. Hingga saat ini hidangan yang sering di sajikan saat bulan Ramadhan masih tetap di gemari oleh warga Pontianak.
Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng dan kaya akan rempah serta sayuran, tidak heran jika bubur ini dinilai penuh gizi. Sayuran seperti kangkung, pakis, daun kesum menjadi campuran yang menyehatkan. Biasanya ikan teri dan kacang goreng menjadi bahan pelengkap hidangan ini.
3. Sotong Pangkong
Mengapa dinamakan demikian? karena dalam proses pembuatannya sotong (cumi) yang telah di keringkan(dipanggang) akan di tumbuk (pangkong;dalam bahasa Pontianak) sampai tipis. Biasanya Sotong Pangkong di sajikan sengan sambal kacang.
Makanan ini biasanya hadir saat bulan Ramadhan, karena porsinya yang tidak terlalu besar dan tidak menguras kantong. biasanya jajanan ini banyak di temukan di sepanjang Jalan Merdeka pada saat bulan suci Ramadhan.
Mengapa dinamakan demikian? karena dalam proses pembuatannya sotong (cumi) yang telah di keringkan(dipanggang) akan di tumbuk (pangkong;dalam bahasa Pontianak) sampai tipis. Biasanya Sotong Pangkong di sajikan sengan sambal kacang.
Makanan ini biasanya hadir saat bulan Ramadhan, karena porsinya yang tidak terlalu besar dan tidak menguras kantong. biasanya jajanan ini banyak di temukan di sepanjang Jalan Merdeka pada saat bulan suci Ramadhan.
wisata kota pontianak
Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang ada di Kota Pontianak yang sering di kunjungi warga sekitar maupun wisatawan lokal atau manca negara
1. Istana Kadriah
Istana Kadriah letaknya berada di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.Istana ini terletak dekat di pusat Kota Pontianak. Lokasi istana dapat dijangkau melalui jalur sungai maupun jalur darat. Pengunjung yang memilih jalur sungai dapat mengaksesnya menggunakan sampan atau speed boad dari Pelabuhan Senghie, sedangkan pengunjung yang menggunakan jalur darat dapat mengendarai kendaraaan bermotor dan juga kendaraan roda empat.
Keraton Kadariyah merupakan akar lahirnya Kota Pontianak. Keberadaan Istana Kadariyah tidak dapat dipisahkan dari sosok Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri (1738-1808 M). Di masa mudanya ia telah mengunjungi berbagai daerah di Nusantara dan telah melakukan kontak dagang dengan saudagar dari berbagai negara.
Istana Kadriah letaknya berada di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.Istana ini terletak dekat di pusat Kota Pontianak. Lokasi istana dapat dijangkau melalui jalur sungai maupun jalur darat. Pengunjung yang memilih jalur sungai dapat mengaksesnya menggunakan sampan atau speed boad dari Pelabuhan Senghie, sedangkan pengunjung yang menggunakan jalur darat dapat mengendarai kendaraaan bermotor dan juga kendaraan roda empat.
Keraton Kadariyah merupakan akar lahirnya Kota Pontianak. Keberadaan Istana Kadariyah tidak dapat dipisahkan dari sosok Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri (1738-1808 M). Di masa mudanya ia telah mengunjungi berbagai daerah di Nusantara dan telah melakukan kontak dagang dengan saudagar dari berbagai negara.
Dalam sejarah perkembanganya, Istana Kadriah ini terus mengalami proses rekonstruksi dan juga renovasi sehingga bentuknya menjadi seperti yang sekarang ini. Sultan Syarif Muhammad Alkadri, yang merupakan sultan ke-6 dari Kesultanan Pontianak, telah tercatat sebagai sultan yang merenovasi Istana Kadriah secara besar-besaran. Pada saat ini kepemimpinan Kesultanan Pontianak dipegang oleh Sultan Sayyid Syarif Abubakar Alkadri, yang merupakan sultan ke-9 dan bergelar Pangeran Mas Perdana Agung.
Di atas pintu utama Istana Kadariyah, terdapat sebuah hiasan mahkota serta tiga ornamen bulan dan bintang sebagai tanda bahwa Kesultanan Pontianak merupakan Kesultanan Islam. Balai pertemuan Istana Kadariyah, didominasi oleh warna kuning yang dalam tradisi Melayu melambangkan suatu kewibawaan dan juga ketinggian budi pekerti. Di ruang yang biasanya dijadikan tempat untuk melakukan upacara keagamaan dan menerima tamu ini, pengunjung juga dapat melihat foto-foto Sultan Pontianak, lambang kesultanan, kipas angin, lampu hias, serta singgasana sultan dan juga permaisuri.
Di atas pintu utama Istana Kadariyah, terdapat sebuah hiasan mahkota serta tiga ornamen bulan dan bintang sebagai tanda bahwa Kesultanan Pontianak merupakan Kesultanan Islam. Balai pertemuan Istana Kadariyah, didominasi oleh warna kuning yang dalam tradisi Melayu melambangkan suatu kewibawaan dan juga ketinggian budi pekerti. Di ruang yang biasanya dijadikan tempat untuk melakukan upacara keagamaan dan menerima tamu ini, pengunjung juga dapat melihat foto-foto Sultan Pontianak, lambang kesultanan, kipas angin, lampu hias, serta singgasana sultan dan juga permaisuri.
2. Museum Kota Pontianak
Museum Ini teletak di pusat kota Pontianak tepatnya di Jalan Jend A Yani tidak jauh dari pusat perbelanjaan Mega Mall. Fungsionalisasinya diresmikan pada 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jendral Kebudayaan Depdikbud, sejak itu Museum Kalbar di buka untuk umum, dan kelembagaannya diresmikan pada 2 April 1988. Sesuai dengan visinya sebagai pusat informasi kebudayaan daerah Kalbar, museum Kalbar selalu ramai dikunjungi terutama di hari libur sekolah. Dengan waktu kunjungan Selasa-Kamis buka pukul 08.00-15.00 WIB, Jumat pukul 08.00-11.00 dan 13.00-15.00, Sabtu-Minggu dan hari libur nasional buka pukul 08.00-14.00 WIB, sedangkan untuk hari Senin Museum tutup.
sementara itu harga tiket masuk ke Museum ini bervariasi, untuk anak-anak tingkat pelajar TK hingga Mahasiswa Rp 2 ribu per orang, sedangkan untuk kategori umum Rp 3 ribu per orang, dan untuk wisata asing atau peneliti Rp 10 ribu per orang.
Di Museum yang di rintis sejak tahun 1974 ini terdapat gedung pameran tetap yang terdiri dari lantai bawah dan lantai atas.
Di lantai bawah terdapat tujuh miniatur istana raja, rumah betang suku Dayak, dan rumah linmas. Ada juga koleksi beberapa meriam yang ditampilkan di bagian halaman depan gedung.
Sedangkan di lantai atas terbagi tiga ruangan, yaitu ruangan pengenalan yang terdiri dari koleksi Geologika/ Geografika, biologika, arkeologika, historika, numismatika dan heraldika. Di ruangan ini terdapat sejumlah benda-benda bersejarah seperti nekara, uang logam asia, uang logam eropa, uang logam Indonesia serta uang kertas jerman. Ada juga pakaian resmi kesultanan Kadriyah. Jika ingin lebih tahu kalian dapat berkunjung langsung ke Museum Pontianak ya.
Museum Ini teletak di pusat kota Pontianak tepatnya di Jalan Jend A Yani tidak jauh dari pusat perbelanjaan Mega Mall. Fungsionalisasinya diresmikan pada 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jendral Kebudayaan Depdikbud, sejak itu Museum Kalbar di buka untuk umum, dan kelembagaannya diresmikan pada 2 April 1988. Sesuai dengan visinya sebagai pusat informasi kebudayaan daerah Kalbar, museum Kalbar selalu ramai dikunjungi terutama di hari libur sekolah. Dengan waktu kunjungan Selasa-Kamis buka pukul 08.00-15.00 WIB, Jumat pukul 08.00-11.00 dan 13.00-15.00, Sabtu-Minggu dan hari libur nasional buka pukul 08.00-14.00 WIB, sedangkan untuk hari Senin Museum tutup.
sementara itu harga tiket masuk ke Museum ini bervariasi, untuk anak-anak tingkat pelajar TK hingga Mahasiswa Rp 2 ribu per orang, sedangkan untuk kategori umum Rp 3 ribu per orang, dan untuk wisata asing atau peneliti Rp 10 ribu per orang.
Di Museum yang di rintis sejak tahun 1974 ini terdapat gedung pameran tetap yang terdiri dari lantai bawah dan lantai atas.
Di lantai bawah terdapat tujuh miniatur istana raja, rumah betang suku Dayak, dan rumah linmas. Ada juga koleksi beberapa meriam yang ditampilkan di bagian halaman depan gedung.
Sedangkan di lantai atas terbagi tiga ruangan, yaitu ruangan pengenalan yang terdiri dari koleksi Geologika/ Geografika, biologika, arkeologika, historika, numismatika dan heraldika. Di ruangan ini terdapat sejumlah benda-benda bersejarah seperti nekara, uang logam asia, uang logam eropa, uang logam Indonesia serta uang kertas jerman. Ada juga pakaian resmi kesultanan Kadriyah. Jika ingin lebih tahu kalian dapat berkunjung langsung ke Museum Pontianak ya.
3. Alun-alun Kapuas
Tidak kalah dengan tempat-tempat wisata lainnya Pontianak juga memiliki beberapa taman yang sering di kunjungi. Salah satunya Taman Alun-alun kapuas. Taman ini telah beberapa kali meakukan renovasi agar lebih nyaman untuk di kunjungi. Saat siang hari tempat ini begitu sejuk karena banyak pohon-pohon rindang yang ditanami dan kebersihan taman sangat di jaga demi kenyamanan pengunjung. Tentunya spot untuk berfoto tidak kalah menarik dengan tempat wisata yang berada di luar pulau kalimantan. Saat menjelang petang pengunjung akan semakin ramai berdatangan untuk menikmati keindahan sungai kapuas di tepian taman. Di sana juga terdapat rumah makan berbentuk perahu yang biasanya dapat mengajak kita berkeliling di sekitaran sungai sambil menyantap makanan. Akan tetapi , rumah makan kapal menentukan merapa minimal pengunjung yang datang agar dapat berkeliling di sekitar sungai kapuas. taman ini biasanya paling ramai dikunjungi pada saat akhir pekan maupun hari libur.
Tidak kalah dengan tempat-tempat wisata lainnya Pontianak juga memiliki beberapa taman yang sering di kunjungi. Salah satunya Taman Alun-alun kapuas. Taman ini telah beberapa kali meakukan renovasi agar lebih nyaman untuk di kunjungi. Saat siang hari tempat ini begitu sejuk karena banyak pohon-pohon rindang yang ditanami dan kebersihan taman sangat di jaga demi kenyamanan pengunjung. Tentunya spot untuk berfoto tidak kalah menarik dengan tempat wisata yang berada di luar pulau kalimantan. Saat menjelang petang pengunjung akan semakin ramai berdatangan untuk menikmati keindahan sungai kapuas di tepian taman. Di sana juga terdapat rumah makan berbentuk perahu yang biasanya dapat mengajak kita berkeliling di sekitaran sungai sambil menyantap makanan. Akan tetapi , rumah makan kapal menentukan merapa minimal pengunjung yang datang agar dapat berkeliling di sekitar sungai kapuas. taman ini biasanya paling ramai dikunjungi pada saat akhir pekan maupun hari libur.
4. Tugu Khatulistiwa
Satu lagi nih tempat wisata yang menjadi Ikon Kota Pontianak, Yaitu tugu Khatulistiwa yang sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pontianak adalah kota yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa
Satu lagi nih tempat wisata yang menjadi Ikon Kota Pontianak, Yaitu tugu Khatulistiwa yang sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pontianak adalah kota yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa